Rabu, 27 Mei 2009

ini RINO with $

kehidupan dan kehadiranku di dunia ini adalah ketika dua orang manusia dari sebuah desa bernama Cilongkrang berkecamatan Wanareja berkabupaten Cilacap dan berkotamadya Mbanyumas serta berpropinsi Jawa Tengah menikah di kediaman keluarga besar sanwireja yang tak lain akan menjadi kakekku dan sekaligus buyutku soalnya dari kecil Ayahku dibesarkan oleh kakek dan buyutku ini. Setelah pernikahan berjalan beberapa lama wanita yang nantinya menjadi ibuku, hamil dan jabang bayi di dalamnya tak lain adalah kakaku. Selang Dua tahun kemudian ibuku mengandung untuk yang kedua kalinya,Selama sembilan bulan aku terdiam di dalam rahim beliau terbawa kemanapun ia bepergian dengan mengikuti ayahku yang bekerja nomaden karena ayahku adalah pekerja proyek jalan raya dan akhirnya pada tanggal 27 hari rebo pon (hari ini adalah hari dimana ayahku menerima gaji bulanan dan ibuku yang mengikuti kegiatan arisan setiap ayahku menerima gaji,, dan ternyata kocokan arisan kali ini nama ibuku yang muncul) bulan November lahirlah diriku yang diberi nama Rino Sugiarto di rumah kontrakan didaerah kuningan Jawa Barat..( Rino adalah Siang,, Sugi adalah Kaya,, dan Arto adalah Uang... mungkin ini adalah doa dari kedua orang tuaku agar hidupku selalu berlimpahan uang dan materi.. AmienSingkat cerita terawatlah aku hingga aku masuk SDN Cilongkrang 03 dusun Banjar Anyar tanpa melalui jenjang Taman Kanak-Kanak (TK), aku bersekolah di sana karena sewaktu kakaku masuk TK, Ibuku tidak lagi mengikuti kemana Ayahku kerja dan menetap didusun ini (Cilacap). Sekolah yang jalan menuju gedungnya seluruhnya tanah dan bila ingin ke kota memerlukan perjalanan lebih dari 3 jam dengan menggunakan mobil (saat itu disebut kolt) dan seluruh jalanan dari desaku hingga ke kabupaten adalah jalan kecil. Dan untuk mendapatkan mobil itu aku harus berjalan kurang lebih 1 km. Bentuk bangunan sekolah yang kontruksinya beratapkan seng dengan halaman luas layaknya lapangan sepak bola dan ketika senja datang terasa sunyinya daerah ini karena program pemerintah tentang listrik masuk desa belum mencapai desaku. Kenangan yang indah bersama teman dan kakaku aku alami disini (ada seorang guru yang siswa satu kelasku menjulukiku anaknya yaitu Bu Saliyah dikarenakan begitu perhatian beliau padaku dan beliau sering berkata memujiku di depan siswa satu kelas hanya karena setiap tugas Matematika selalu mendapat nilai tertinggi apalagi tugas soal cerita selalu mendapat 8,5 hingga 9 (jago itung-itungan padahal terimajinasi dari uang saku yang nominalnya kecil). Setiap bersekolah aku hanya mendapat uang saku 200 rupiah saja. Itupun aku hanya menggunakan 150 rupiah saja, biasanya aku gunakan 50 rupiah untuk membeli dua buah mendoan (sejenis tempe goreng dengan harga 25 rupiah), dan yang 100 rupiah aku selalu belikan pecel (makanan dari daun-daunan yang direbus ditambah sambal kacang), sedangkan sisa uang 50 rupiah aku tabung untuk membeli mainan yang jadi impian. Selama bersekolah di SD ini aku selalu mengikuti lomba-lomba antar sekolah seperti cerdas cermat dan sebagainya. Tahun demi tahun berlalu hingga sampailah aku di kelas enam yang saat itu usiaku kurang lebih 12 tahun. Dan kupikir inilah tahun yang kunanti, dapat lulus dan melanjutkan sekolah di SMP idamanku.Ujian nasional yang ketika itu disebut Ebtanas telah tiba aku belajar hingga larut setiap hari dan jam 3 pun aku bangun untuk belajar. Singkat cerita aku lulus dan mendapat nilai NEM yang cukup memuaskan untukku (aku mendapat juara umum disekolahku ini). Selanjutnya aku meminta izin kepada orang tuaku untuk melanjutkan ke SMPN 1 Majenang tetapi Ibuku tidak setuju dengan alasan sekolah itu sangat Jauh sekitar 60 km dari rumahku, dan akhirnya aku melanjutkan sekolahku di SMPN 1 Wanareja yang berjarak lebih dekat sekitar 30 km, sekaligus sekolah dimana kakaku menuntut ilmu yang berada di tingkat 3.Hari pertama bersekolah ada satu kelucuan yang terjadi baju SMP yang ibuku bikin ketukang jahit belum selesai dikerjakan, akhirnya warna merah-putih pun tetap aku kenakan.Tetapi karena inilah aku jadi lumayan terkenal, hehehe… selain ada kakaku yang punya pamor disekolah ini. Di sekolah inipun aku cukup baik tak lepas dari 5 besar, cukup membanggakan lagi dari kelas 2 hingga kelas 3 tak lepas dari peringkat 2, karena cukup sulit mendapat peringkat 1, hanya satu hal penyebabnya juara umum kepintaran satu kecamatan Wanareja selalu ada bersamaku satu kelas (ya jelas susah…hehehe). satu lagi di sekolah inilah kakiku pernah terkilir parah saat bermain sepak bola dan butuh satu minggu penyembuhan,mendapatkan seorang adik laki-laki karena ibuku melahirkan untuk ketiga kalinya.disekolah ini juga aku pernah berkelahi hingga baju sekolahku sobek dan banyak kenangan lucu dan indah lainnya disana.
Dari sekolah ini aku lulus tepat waktu dengan predikat juara 8 umum dan melanjutkan masuk ke SMKN 1 Wanareja yang diidam-idamkan oleh banyak teman-temanku. Sedangkan aku sendiri memimpikan untuk melanjutkan di SMK Pembangunan-Purwokerto. Lagi-lagi Ibuku melarangku karena pada saat itu kakaku sudah jadi anak kost yang pulang kerumah 4 bulan sekali.Di sekolah ini biasa-biasa saja, hanya di kelas satu pernah aku mendapat sebuah pelajaran berharga yang hingga sekarang tetap kupegang, sebuah kata-kata dari guru Agamaku Bpk Gozin. Ia berkata bahwa hakekatnya setiap manusia itu jujur. Inilah yang kupegang aku juga percaya hingga saat ini siapapun itu jujur dan walaupun ia bohong nantinya ia akan menyesalinya, tetapi aku tetap percaya pada mereka yang walaupun telah jelas bohong dihadapanku. Terima kasih Bpk atas sebuah kata yang membekas untuk selamanya.Beranjak ke kelas dua (terimakasih pak Sri Muladi, banyak falsafah dan prinsip hidup yang selalu di perdengarkan di telinga muridmu ini…ngomong-ngomong kok bapak mirip Mario Teguh ya??? Tapi dengan Versi kulit Hitam),. Setiap pelajaran yang kurang aku suka selalu cabut (keluar diam-diam hingga pelajaran usai), mencoret-coret meja dengan nama-nama orangtua teman-temanku yang akhirnya aku dihukum untuk membersihkan meja tersebut hingga bersih, dan satu lagi aku, harjono, rina,syarif,soiman dan ketigapuluh teman lainku harus memanggil nama masing menggunakan nama bapak masing-masing (malu eui di kelas nama diganti nama bapak). Tetapi sungguh mengejutkan ketika pengambilan raport semester 1 kelas dua, aku mendapat peringkat 2 di kelas yang biasanya perinkatku adalah urutan 3. Mungkin kalau orang lain yang mendapat peringkat ini akan senang bukan main, tetapi aku berbeda aku justru menganggap ini musibah kecil. Kenapa? Ya karena belajar aja jarang seringan cabut tetapi tiba-tiba seperti itu, kupikir waduh nanti ketika masuk pasti guru-guru terheran-heran dan banyak mengetest aku, dan firasatku ini tak meleset 1 derajat pun, guru-guru mengetest dan “habislah aku”, tetapi jujur nilai ujian semesterku memang bagus-bagus padahal aku tidak mencontek hanya jawaban untuk soal-soal bahasa Inggrisku yang selalu dibawah.sampai akhir kelas 3 aku mendapat dua pilihan PMDK di UNS dan UGM.. Sebenarnya setelah aku tahu aku lulus keinginan untuk melanjutkan ke kampus yang paling bagus di Indonesia pun mulai terbayang tetapi masalah interen keluarga membuat awal kuliahku terbengkalai.. dan aku putuskan untuk bekerja di PT Astra Honda Motor karena sewaktu aku duduk di bangku SMK kelas 2, aku sudah direkrut untuk bekerja disana.selanjutnya aku mengikuti SPMB IPC dengan pilihan Teknik Mesin UI, Perbankan UI dan Matematika UI.. dan aku gagal.
Sampai akhirnya dikampus Politeknik Negeri Jakarta sekarang inilah aku melanjutkan kuliahku dengan program study pilihanku adalah Alat Berat. Dengan setatus Jomblo semenjak aku putus dari pacarku waktu lulus SMK padahal aku kenal pacarku ini dari lomba cerdas cermat pertamaku di kelas 4 SD… “curhat sedikit” heheheRino Sugiarto _

1 komentar: